Salah satu luaran yang diharapkan oleh seorang mahasiswa farmasi adalah mampu menganalisis bahan baku farmasi, makanan, dan bentuk sediaan obat-obatan. Berikut adalah beberapa metode analisis berdasarkan ilmu biokimia mengenai asam amino,dan protein .
Percobaan asam amino dan protein
1. Test Millon
Reaksi ini disebabkan oleh derivat-derivat monofenol seperti tirosin. Pereaksi yang digunakan adalah larutan ion merkuri/merkuro dalam asam nitrat/nitrit. Warna merah yang terbentuk mungkin disebabkan oleh garam merkuri dari tirosin yang ternitrasi.
Metode :
Tambahkan 5 tetes pereaksi Millon ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 3 ml albumin, kasein, fenol 2% dan putih telur. Panaskan campuran dengan hati-hati. Warna merah menyatakan hasil positif, jika reagen yang digunakan terlalu banyak maka warna akan hilang dengan pemanasan.
Larutan Uji | Sebelum dipanaskan | Setelah dipanaskan | Hasil Uji |
Albumin | Ada yang menggumpal | Gumpalan merah | + |
Kasein | Ada endapan | Gumpalan merah | + |
Fenol 2% | Bening | Merah | + |
Putih Telur | Ada yang menggumpal | Gumpalan merah | + |
Gambar 1. Test Millon (Kasein-Putih telur-Fenol 2%-Albumin)
Baik Albumin, kasein, fenol 2 %, maupun putih telur memberikan hasil (+) terhadap test Millon. Hal ini dikarenakan pada Albumin, Kasein, fenol 2% dan putih telur mengandung derivat monofenol.
Reaksi ini didasari bahwa bila suatu protein ditambahkan garam merkuri, maka akan terjadi koagulasi. Protein dapat terkoagulasi karena protein mengalami destruksi bentuk tiga dimensi dari rantai polipeptida yang ikatannya akan pecah tanpa mengakibatkan pemecahan ikatan kovalen dari ikatan peptidanya.