23 Januari 2012

Berbedak sambil Berbicara “Memicu” Kanker

Bismillah

Sudah menjadi kebiasaan bagi wanita untuk selalu berusaha tampil cantik baik secara alami atau dengan menggunakan alat-alat kosmetik. Salah satu alat kosmetik yang sering digunakan oleh kaum hawa adalah bedak. Menurut DepKes RI (1985:184) bedak adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk memulas kulit wajah dengan sentuhan artistik atau meningkatkan penampilan wajah.

Bedak umumnya mengandung titanium dioksida (TiO2) yang berfungsi sebagai tabir surya karena dapat menyerap sinar UV dan mencegah perubahan warna kulit akibat terpapar sinar UV.

Kebiasaan yang sering dilakukan oleh kaum hawa pada saat berbedak adalah bergosip. Ketika bergosip rongga-rongga pernafasan bagian atas terbuka lebar, akibatnya serbuk-serbuk bedak yang mengandung titanium dioksida dapat terhirup masuk ke dalam tubuh. Penelitian oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2006 mengatakan bahwa serbuk titanium dioksida dapat menjadi karsinogen (zat pemicu kanker) pada manusia.

Kesimpulan tersebut didasari dari hasil penemuan IARC bahwa tikus yang dipapari dengan serbuk titanium dioksida secara terus-menerus dan dengan kosentrasi tinggi mengalami kanker pada saluran pernapasannya. Penelitian lain yakni UCLA's Jonsson Comprehensive Cancer Center juga mengatakan bahwa titanium dioksida dengan ukuran nanopartikel dapat menyebabkan kerusakan genetika pada tikus.

Kembali lagi dengan pepatah lama,”mencegah lebih baik daripada mengobati,” hindari berbicara ataupun bergosip sambil berbedak agar tidak terhirup serbuk titanium dioksida.

Daftar Pustka
UCLA's Jonsson Comprehensive Cancer Center. 2009. Nanoparticles Used in Common Household Items Cause Genetic Damage in Mice. http://www.sciencedaily.com/releases/2009/11/091116165739.htm. (7 Mei 2011)
International Agency for Research on Cancer (IARC).2006. Titanium Dioxide Classified as Possibly Carcinogenic to Humans. http://www.ccohs.ca/headlines/text186.html. (7 Mei 2011)