30 April 2010

VARENICLINE SANG MUSUH DALAM SELIMUT BAGI NIKOTIN

Bismillah

Aku sering bertanya kepada abang ku Ijal, “ Bang kenapa sih setiap hari merokok melulu, kan ga baik untuk kesehatan,” kemudian dengan santainya abangku menjawab,” Kalau engga merokok gw ga akan tenang Tik, sehari ga ngerokok ga bisa mikir.” Kemudian timbul pertanyaan besar di kepalaku ini, Apakah sebegitu hebatnya rokok itu sehingga bisa menimbulkan kecanduan bagi penggunanya.

Salah satu zat yang terdapat di dalam rokok adalah Nikotin.  Nikotin adalah si biang kerok yang menyebabkan seseorang bisa mencintai rokok sampai setengah mati. Ketika seseeorang menghirup asap rokop, zat nikotin yang ada pada rokok akan masuk ke dalam otak dan melepas dopamine,senyawa yang dapat memberikan rasa nyaman. Ketika konsentrasi dopamine berkurang, rasa nyaman akan hilang dan timbul keinginan perokok untuk kembali merokok. Efek inilah yang menimbulkan ketagihan merokok.  

Di dalam dunia kefarmasian sudah berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi penyakit rokok ini. Dimulai dengan penggunaan obat bernama Nicotin patch. Obat ini berupa permen yang dikosumsi sebagai pengganti rokok dengan harapan menurunkan angka ketergantungan pada rokok.  Meskipun tidak menggandung zat-zat beracun seperti tar yang ada di dalam rokok, Nicotin patch seperti namanya masih menggandung, nikotin dengan kata lain obat ini hanya bersifat subtitusi.

Pada awal abad milenium para farmasis menemukan cara lain untuk melawan si Nikotin  yaitu dengan obat-obat yang bisa melawan efek dari nikotin, salah satunya adalah Bupropion , bila diibaratkan dalam drama Nikotin berperan sebagai tokoh protagonis dan Bupropion berperan sebagai antagonis. Namun, berdasarkan hasil percobaan FDA (U.S. Food and Drug Administration) penggunaan Bupropion kurang efektif dalam menurunkan kecanduan terhadap  rokok hanya berkisar 10% (FDA Press 2006).

Setelah melakukan audisi yang cukup lama akhirnya, pada tahun 2007 salah satu perusahaan farmasi terkemuka, Pfizer mengorbitkan bintang baru dalam mengatasi kecanduan terhadap nikotin. Bintang baru ini bernama Varenicline. Obat ini adalah turunan dari Nikotin, sehingga masih ada hubungan darah dengan Nikotin. Tidak seperti saudaranya, Varenicline menganut asas ambil yang baik dan buang yang buruk, sifat pemberi rasa nyaman yang dimiliki oleh Nikotin juga dimiliki oleh Varenicline, namun sifat pemberi rasa candu dari Nikotin tidak dimiliki oleh Varenicline. Sehingga ketika perokok mengkonsumsi Varenicline, fungsi pemberi rasa nyaman yang biasanya diberikan oleh Nikotin akan digantikan oleh Varenicline, ketika kosentrasi Nikotin sudah berkurang di dalam tubuh, lambat laun rasa candu perokok kepada Nikotinpun akan hilang. Varenicline terbukti efektif dalam upaya menurunkan kecanduan terhadap rokok sebesar 44% (Gonzales D et.al  2007)

25 April 2010

ROKOK, KEMISKINAN DAN GENERASI YANG HILANG: KEPENTINGAN JANGKA PANJANG YANG TERABAIKAN

Ketika menunggu kuliah Anatomi Fisiologi Manusia oleh Bu Retno, saya menemukan artikel yang menajubkan ini diantara kertas-kertas bergilir lalu lalang di hadapanku. Kuketik ulang lembar fakta ini agar masyarakat Indonesia tahu betapa rokok sudah menjadi dewa di negara ini.

Rokok dan tembakau dianggap merupakan perdagangan andalan bagi pendapatan Negar. Sekitar 45 triliyun rupiah diterima Negara untuk pembangunan negeri ini, atau 10% dari pnedaptan negar. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika industri rokok dan tembakau mendapat ‘proteksi’ dari Negar. Sementara itu hampir semua Negara di dunia melakukan pengendalian yang ketat untuk industi ini di bawah payung Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).

Dalam pola epidemi rokok, Indonesia masuk dalam tahap kedua, di mana persentase penduduk laki-laki yang merokok tinggi dan persentase perempuan yang merokok masih rendah, namun jumlah perokok perempuan meningkat dengan tajam (Lopez,et. Al, 1994, Edwards, 2006). Penyakit terkait dengan rokok di Indonesia belum banyak terdeteksi karena baru akan meningkat 30-40 tahun yang akan datang. Dengan demikian tidak mengherankan jika kepentingan jangka pendek lebih didahulukan oleh para penggambil keputusan dibandingkan dengan dampak kerugian jangka panjang terhadapa kesehatan masyarakat Indonesia.

Lebih dari 50% kepla rumah tangga adalah perokok dan sebagian besar merokok di dalam rumah. Selain anak dan istri mendapat paparan asap rokok, ekonomi rumah tangga juga terkorbankan akibat kecanduan yang dialami kepla rumah tangga. Hasil wawancara di Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Bogor pada sejumlah ibu dan suaminya merokok memperlihatkan bahwa penghasilan tambahan yang diperoleh suami justru digunakan untuk membeli rokok bukannya untuk menambah belanja keluarga.

DON’T STUCK IN THE SAME POINT, KEEP MOVING FOWARD!

Bismillah
Viva la Pharmacy

Keep moving forward, it became my motto after I watched one of Disney Cartoon, titled “Meet the Robinson.” The Movie, motivated me to always make a new change in better way for me and sociecty. I could’t understand why my country, Indonesia which has many briliant people still have been stacked in the same name since I was Child, that’s “Negara Berkembang.” I found the answer after watched Mario Teguh Golden Ways, he said that nowdays there were many people who stasstified already with their own conditions, although they could get more if they try harder.
In front of my eyes, I saw many people who actually have good ability and creative rejected to do big project. They thought that they weren’t able to do such great job, or in another word they didn’t have self confidence. Yup, selfconfidence it’ a word who can change your life to be better person. Without selfconfidence you can’t deliver your information, you can’t persuade other people to do as you wish. The person who doesn’t have self confidence, only play small role in world stage, the easy one he afraid to get commitment in his shoulder.

If you want to be important person do something important too, accept difficult job that other people can’t do, believe in yourself and God. Many people affraid to do a new thing, they affraid to lose. For me losing is great word, from losing I learned to get up and fight again, although at the first it hurted me a lot. I promise to my self no to fall in the same hole again, try and try harder to get my wish.

21 April 2010

Fabrikasi Berita VS Loyalitas Jurnalis

Bertepatan dengan hari Kartini 21 April, Kelompok Studi Mahasiswa Eka Prasetya UI (KSM EP UI) bidang kajian mengadakan krida dengan tema Fabrikasi Berita yang disampaikan oleh Mba Melly selaku dosen ilmu komunikasi fisip UI. Acara yang diikuti oleh 17 anggota KSM mengkaji fenomena-fenomena kasus terkait fabrikasi berita baik dalam maupun luarnegri. Kasus fabrikasi atau rekaya berita yang terkenal antara lain; Steven Glash, seorang jurnalis New Republican yang kisahnya telah diangkat menjadi film berjudul Slatter Glash. Hack Heaven tulisan Steven mengenai perkumpulan para hacker ternyata setelah dilakukan verifikasi oleh jurnalis lainnya tulisannya berupa karangan semata. Kisah lainnya seperti Janet Cook, penulis Wangshinton post yang mendapat Pultizer, penghargaan di bidang jurnalistik melalui tulisannya mengenai anak kecil yang ketagihan obat bius. Karyanya yang sangat dikagumi, dianalisis berbagai pihak ternyata menimbulkan beberapa kejanggalan. Setelah didesak dengan bukti yang ad akhirnya Janet mengakui ia telah melakukan farbrikasi berita dan penghargaannya dicabut.


Loa-loa: Si Cacing Mata

Bismillah

Hanya dengan tatapan mata seseorang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama love at the first sight gitu deh istilahnya..hehehe. Ternyata yang bisa kepicut ama sepasang bola mata ini, bukan hanya dari kaum homo sapiens saja, cacing juga suka (emansipasi cacing dong )Loa-loa salah satu jenis cacing kelas nematoda jaringan yang suka banget nyempil di lapisan konjugtiva mata (itulah lapisan yang being-bening).Infeksi Loa-loa dinamakan Loaiasis, pertama kali terjadi pada tahun 1770 pada seorang wanita negro di Santo Domingo, Hindia Barat. Cacing dewasa Loa loa merupakan nematoda jaringan yang bersifat parasit, sekitar 90% menyerang manusia dan sisanya menyerang kuda nil, binatang pemamah biak yang hidup liar, tikus dan kadal. Walaupun Indonesia bukan daerah endemik (daerah penyebaran) penyakit ini, kita juga perlu memiliki pengetahuan tentang berbagai macam parasit yang bisa menyerang manusia sehingga kita dapat menganalisisnya bila penyakit tersebut suatu saat kita temui, nambah-nambah ilmu deh...

Saat membahas mengenai suatu penyakit kita harus menjelaskan berbagai bidang dari segi taksonominya, vektornya, diagnosis, Obat, dan endemis. (Inget kata bu Amarila..hehe)

Taksonomi Loa-loa
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Spirurida
Famili : Filariidae
Genus : Loa
Spesies : Loa loa


Skeleton oh Skeleton

            13.30, gw sekarang lagi browsing di UPP, FMIPA UI. Di sini lu akan menemukan hampir seluruh komputer terisi sama mahasiswa, khusunnya farmasi yang sedang mengerjakan Skeleton. Apaan tuh Skeleteon? . Skeleton adalah singkatan dari student center e learning beta. Si Skeleton ini adalah adik dari Scele, yang katanya lebih canggih dari sang kakak.Skeleton dengan domain skeleton.ui.ac.id merupakan sarana yang disediakan oleh pihak UI bagi mahasiswa dan dosen dalam melaksanakan tugas-tugas perkuliahan, dengan tujuan mempermudah komunikasi melalui forum dan menghemat waktu dan kertas melalui post dan pre test yang diadakan secara online.

Berikut contoh muka si Skeleton :
             Skeleton ini ditujukan untuk semua fakultas di Universitas Indonesia, namun yang secara aktif menggiatkannya baru Fasilkom, Fmipa, dan FT. Fmipa pada khususnya dari dekanannya sangat menggalakan si Skeleton ini. Setiap mata kuliah dasar wajib yang dimiliki semua jurusan Fmipa seperti; Matematika dasar, Fisika dasar, Kimia dasar, dan biologi umum memiliki masing-masing 1 pre dan 1 post test. Bayangkan setiap mahasiswa harus mengerjakan 8 post dan pre test tiap minggunya, dari senin sampai jumat.


20 April 2010

Mana yang Lebih Tinggi Suhu Ketiak atau Suhu Mulut?


Fenfen (OP) sedang mengukur suhu tubuh melalui mulut


Bila kita lihat di rumah sakit atau di tv begitu banyak cara pengukuran suhu ada yang melalui mulut, ketiak bahkan anus. Pernyataannya sekarang apakah hasil pengukuran yang diberikan sama atau tidak, oleh sebab itu tadi siang tanggal 20 April 2010 bertempat di Lab. Farmaologi, kami mahasiswa Farmasi Reguler 2009 UI mengedakan percobaan anataomi fisiologi manusia mengenai suhu badan.


Cici sampai ketiduran hihi...

Mengapa perlu pemeriksaan suhu badan? Pemakaian energi oleh tubuh menghasilkan panas, yang penting dalam pengaturan suhu. Manusia biasanya tinggal di lingkungan eksternal yang lebih dingin daripada suhu tubuh mereka, sehingga manusia harus terus menerus menghasilkan panas secara internal untuk mempertahankan suhu tubuh mereka. Mereka juga harus memiliki mekanisme untuk mendinginkan tubuh apabila tubuh memperoleh terlalu banyak panas dari aktivitas otot rangka atau dari lingkungan eksternal yang panas. Suhu tubuh harus diatur karena kecepatan reaksi kimia sel bergantung pada suhu dan panas yang berlebihan akan merusak protein sel.

Yuk Periksa Mata!

Bismillah

Mata adalah salah satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang Pencipta adalah mata. Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa. Cairan ini dinamakan aqueous humor. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil.Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan benda (bayangan nyata) terbentuk tepat di retina.

Dalam pemeriksaan mata dikenal istilah visus. Visus adalah ketajaman atau kejernihan penglihatan, sebuah bentuk yang khusus di mana tergantung dari ketajaman fokus retina dalam bola mata dan sensitifitas dari interpretasi di otak. Visus merupakan sebuah ukuran kuantitatif suatu kemampuan untuk mengidentifikasi simbol-simbol berwarna hitam dengan latar belakang putih dengan jarak yang telah distandardisasi serta ukuran dari simbol yang bervariasi. Istilah “visus 20/20” adalah suatu bilangan yang menyatakan jarak dalam satuan kaki yang mana seseorang dapat membedakan sepasang benda. Satuan lain dalam meter dinyatakan sebagai visus 6/6. Dua puluh kaki dianggap sebagai tak terhingga dalam perspektif optikal.
Untuk menghasilkan detail penglihatan, sistem optik mata harus memproyeksikan gambaran yang fokus pada fovea, sebuah daerah di dalam makula yang memiliki densitas tertinggi akan fotoreseptor konus/kerucut sehingga memiliki resolusi tertinggi dan penglihatan warna terbaik. Ketajaman dan penglihatan warna sekalipun dilakukan oleh sel yang sama, memiliki fungsi fisiologis yang berbeda dan tidak tumpang tindih kecuali dalam hal posisi. Ketajaman dan penglihatan warna dipengaruhi secara bebas oleh masing-masing unsur.

Seperti pada lensa fotografi, ketajaman visus dipengaruhi oleh diameter pupil. Perkembangan yang normal dari ketajaman visus tergantung dari input visual di usia yang sangat muda. Segala macam bentuk gangguan visual yang menghalangi input visual dalam jangka waktu yang lama seperti katarak, strabismus, atau penutupan dan penekanan pada mata selama menjalani terapi medis biasanya berakibat sebagai penurunan ketajaman visus berat dan permanen pada mata yang terkena jika tidak segera dikoreksi atau diobati di usia muda.


Hipermetropi, Miopi, dan Astigmatisma, Apaan tuh?

Titik terdekat yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik dekat mata (punctum proximum/PP). Pada saat melihat benda yang berada di titik dekatnya, mata dikatakan berakomodasi maksimum. Titik dekat mata disebut juga dengan jarak baca normal karena jarak yang lebih dekat dari jarak ini tidak nyaman digunakan untuk membaca dan mata akan terasa lelah. Jarak baca normal atau titik dekat mata adalah sekitar 25 cm. Adapun, titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik jauh mata (punctum remotum/PR). Pada saat melihat benda yang berada di titik jauhnya, mata berada dalam kondisi tidak berakomodasi. Jarak titik jauh mata normal adalah di titik tak hingga (~).

MIOPI

Orang yang menderita rabun jauh atau miopi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang jauh tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya (pada jarak 25 cm). titik jauh mata orang yang menderita rabun jauh berada pada jarak tertentu (mata normal memiliki titik jauh tak berhingga).
Rabun jauh dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa divergen yang bersifat menyebarkan (memencarkan) sinar. Lensa divergen atau lensa cekung atau lensa negatif dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.

HIPERMETROPI

Orang yang menderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang terletak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek yang jauh (tak hingga). Titik dekat mata orang yang menderita rabun dekat lebih jauh dari jarak baca normal (PP > 25 cm).
Cacat mata hipermetropi dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar. Lensa konvergen atau lensa cembung atau lensa positif dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.

ASTIGMATISMA

Mata astigmat atau mata silindris adalah suatu keadaan dimana sinar yang masuk ke dalam mata tidak terpusat pada satu titik saja tetapi sinar tersebut tersebar menjadi sebuah garis. Astigmatisma merupakan kelainan pembiasan mata yang menyebabkan bayangan penglihatan pada satu bidang fokus pada jarak yang berbeda dari bidang sudut. Pada astigmatisma berkas sinar tidak difokuskan ke retina di dua garis titik api yang saling tegak lurus.

 Opnotip Snellen

Ada Apa dengan Filariasis di Indonesia?

Tika Nurhasanah


Masih ingatkah kita kejadian yang menghebohkan bulan November 2009 yang lalu? Pemberian obat massal antifilariasis yang ditujukan untuk memberantas penyakit kaki gajah (filariasis) di Kabupaten Bandung, ternyata berakibat fatal. Dilaporkan sebanyak 8 warga diduga tewas dan lebih dari 200 orang warga dirawat setelah mengkonsumsi obat antifilariasis yang diberikan secara massal oleh pemerintahan setempat dengan jumlah pasien terbanyak berasal dari Kecamatan Majalaya. Menanggapi kasus yang terjadi Ketua Komite Ahli Pengobatan Filariasis (KAPFI) Prof. Dr. dr. Purwantyastuti, M.Sc., Sp.FK mengatakan, obat anti filariasis yang diberikan aman digunakan, apakah benar begitu? Kasus kematian warga setelah mengkonsumsi obat antifilariasis diduga disebabkan oleh 3 hal; pemberian obat massal tanpa didampingi tenaga kesehatan, pemberian obat yang tidak tepat dosis, dan tidak dinformasikan tata cara penggunaan obat yang benar.

Pada saat pemberian obat antifilariasis di Kabupaten Bandung, pemberian obat diberikan oleh kader bukan oleh tenaga medis, yakni farmasis yang memiliki tanggung jawab dalam pemberian obat dan reaksi di dalam tubuh pasien. Alasan Dinas kesehatan yang mengatakan bahwa kader-kader yang bekerja telah diberikan sosialisasi dan agar lebih mudah diterima oleh masyarakat. Meskipun dinas kesehatan provinsi berkelit tim dokter dan perawat tetap berada di puskesmas kecamatan selama tiga hari untuk melakukan pengawasan dalam operasional pengobatan massal kaki gajah. Apabila tenaga medis yang disediakan hanya bekerja di puskesmas, lalu siapa yang mengontrol pemberian obat di lapangan? Walaupun hal ini merupakan pengobatan massal gratis bagi masyarakat tidak seharusnya pelayanan yang diberikan alakadarnya, pengeluaran pemerintah dibiayai oleh masyarakat, maka kewajiban pemerintah untuk memberi pelayan yang terbaik di bidang kesehatan.

Pemberian obat yang tidak tepat dosis menjadi salah satu penyebab terjadinya efek samping yang fatal. Proses pengobatan menggambarkan suatu proses normal atau "fisiologik" dari pengobatan, di mana diperlukan pengetahuan, keahlian sekaligus berbagai pertimbangan profesional dalam setiap tahap sebelum membuat suatu keputusan. Dalam pemberian dosis obat-obatan perlu diperhatikan usia dan berat badan dari si pasien, karena pemberian dosis bagi anak-anak, dewasa dan orangtua di atas 50 tahun berbeda. Hal tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan tubuh pasien dalam menerima pengobatan. Dalam kasus pengobatan filariasis di Kabupaten Bandung, diberikan tiga jenis obat-obatan, yaitu dietil karbamasin sitrat (DEC), albendazol (obat cacing) dan parasetamol (obat penurun panas). Pemberian dosis antifilariasis yang diberikan sudah sesuai prosedur WHO, yaitu 6 mg/kg berat badan untuk DEC dan 400 mg untuk Albendazole, dikonsumsi 3 kali sehari, penimbangan berat badan warga memang tidak dilakukan, namun pemerintah menggunakan perhitungan berat badan rata-rata per kelompok umur yang dinilai cukup aman. Kesalahan dalam pemberian obat yang tidak sesuai dengan kelompok kemungkinan besar dapat terjadi, melihat obat antifilariasis diberikan bukan oleh tenaga medis yang profesional.

18 April 2010

Latihan Kepemimpinan Ismafarsi : Mahasiswa Farmasi Berguru kepada TNI AD

“Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina,” salah satu hadis Rasulullah yang mengajarkan agar manusia menuntut ilmu sebanyak-banyak. Ilmu dapat diperoleh tidak hanya dari institusi formal seperti perguruan tinggi, namun dapat diperoleh dari sumber lainnya, hal itulah yang mendasari Ismafarsi (Ikatan senat mahasiswa farmasi Indonesia) mengadakan Latihan Kepemimpinan tingkat II yang disingkat LK II se-Jabodelata (Jakarta, Bogor, Depok, Lampung, dan Tangerang) yang merupakan kelanjutan dari Latihan Kepemimpinan Dasar di tiap Universitas. LK II yang dilaksanakan pada tanggal 17-18 April 2010 yang diikuti oleh oleh 7 Universitas dan sekolah tinggi Farmasi Se-Jabodelata, antara lain Universitas Indonesia (UI), Universitas Pancasila (UP), Universitas Muhammadiyah Profesor Doktor Hamka (UHAMKA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN), Universitas Tulang Bawang Lampung (UTB), Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor (STTIF), dan Universitas Pakuan Bogor.

Keunikan Latihan Kepemimpinan Farmasi kali ini dibanding sebelumnya adalah pihak-pihak yang terkait tidak hanya berasal dunia kesehatan namun juga dari non-kesehatan, yang diwakili oleh TNI AD. Acara yang dilaksanakan di dua tempat ini yaitu Universitas UHAMKA sebagai tuan rumah dan Resimen Induk Kodam Jaya (Rindam Jaya) Jakarta Timur memiliki acara-acara yang menarik untuk diikuti oleh Mahasiswa Farmasi karena dirancang untuk pembentuk Farmasis-Farmasis berjiwa pemimpin yang siap berkontribusi bagi kemajuan Ismafarsi dan dunia Kefarmasian Indonesia. Bertempat di Kampus UHAMKA, acara LK II ini dibuka oleh Wakil Dekan III FMIPA UHAMKA, Drs. Priyanto, Apt., M. Biomed, dilanjutkan dengan pelatihan kepemimpinan oleh Saudara Rian selaku kepala Bidang Advokasi Ismafarsi wilayah Jabodelata. Hal yang menarik dari pelatihan dari saudara Rian adalah setiap materi yang disampaikan langsung dipraktikan melalui permainan sehingga, mahasiswa lebih mudah menyerap ilmu yang telah disampaikan. Contohnya, pada sesi kepemimpinan narasumber mengatakan bahwa dalam organisasi terdiri dari tiga bagian penting, yaitu konseptor, kreator, dan pengawas. Dalam permainan para mahasiswa dibagi menjadi 3 bagian. Pertama merupakan para konseptor, mereka diminta untuk menjelaskan isi dari pola puzzle yang telah diberikan oleh narasumber hanya dengan kata-kata saja kepada para kreator selama 5 menit, selanjutnya para kreator menyusun puzzle sesuai intruksi yang telah diberikan setelah puzzle selesai tim pengawas menilai cara kerja para kreator dan memberikan saran dan kritik membangun.