18 April 2010

Latihan Kepemimpinan Ismafarsi : Mahasiswa Farmasi Berguru kepada TNI AD

“Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina,” salah satu hadis Rasulullah yang mengajarkan agar manusia menuntut ilmu sebanyak-banyak. Ilmu dapat diperoleh tidak hanya dari institusi formal seperti perguruan tinggi, namun dapat diperoleh dari sumber lainnya, hal itulah yang mendasari Ismafarsi (Ikatan senat mahasiswa farmasi Indonesia) mengadakan Latihan Kepemimpinan tingkat II yang disingkat LK II se-Jabodelata (Jakarta, Bogor, Depok, Lampung, dan Tangerang) yang merupakan kelanjutan dari Latihan Kepemimpinan Dasar di tiap Universitas. LK II yang dilaksanakan pada tanggal 17-18 April 2010 yang diikuti oleh oleh 7 Universitas dan sekolah tinggi Farmasi Se-Jabodelata, antara lain Universitas Indonesia (UI), Universitas Pancasila (UP), Universitas Muhammadiyah Profesor Doktor Hamka (UHAMKA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN), Universitas Tulang Bawang Lampung (UTB), Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor (STTIF), dan Universitas Pakuan Bogor.

Keunikan Latihan Kepemimpinan Farmasi kali ini dibanding sebelumnya adalah pihak-pihak yang terkait tidak hanya berasal dunia kesehatan namun juga dari non-kesehatan, yang diwakili oleh TNI AD. Acara yang dilaksanakan di dua tempat ini yaitu Universitas UHAMKA sebagai tuan rumah dan Resimen Induk Kodam Jaya (Rindam Jaya) Jakarta Timur memiliki acara-acara yang menarik untuk diikuti oleh Mahasiswa Farmasi karena dirancang untuk pembentuk Farmasis-Farmasis berjiwa pemimpin yang siap berkontribusi bagi kemajuan Ismafarsi dan dunia Kefarmasian Indonesia. Bertempat di Kampus UHAMKA, acara LK II ini dibuka oleh Wakil Dekan III FMIPA UHAMKA, Drs. Priyanto, Apt., M. Biomed, dilanjutkan dengan pelatihan kepemimpinan oleh Saudara Rian selaku kepala Bidang Advokasi Ismafarsi wilayah Jabodelata. Hal yang menarik dari pelatihan dari saudara Rian adalah setiap materi yang disampaikan langsung dipraktikan melalui permainan sehingga, mahasiswa lebih mudah menyerap ilmu yang telah disampaikan. Contohnya, pada sesi kepemimpinan narasumber mengatakan bahwa dalam organisasi terdiri dari tiga bagian penting, yaitu konseptor, kreator, dan pengawas. Dalam permainan para mahasiswa dibagi menjadi 3 bagian. Pertama merupakan para konseptor, mereka diminta untuk menjelaskan isi dari pola puzzle yang telah diberikan oleh narasumber hanya dengan kata-kata saja kepada para kreator selama 5 menit, selanjutnya para kreator menyusun puzzle sesuai intruksi yang telah diberikan setelah puzzle selesai tim pengawas menilai cara kerja para kreator dan memberikan saran dan kritik membangun.


Acara selanjutnya dilaksanakan di Resimen Induk Kodam Jaya (Rindam Jaya) Jakarta Timur dari pukul 3 Kamis sore sampai pukul 1 Minggu siang. Pemilihan Rindam Jaya sebagai lokasi LK II dirasa sangat tepat karena tempatnya yang asri, fasilitas-fasilitas yang memadai, dan aman. Dalam melatih Mahasiswa, para pelatih dari TNI AD tidak berperan selayaknya pengajar bintara yang tegas dan berwajah sanggar melainkan sebagai fasilitator yang ramah namun, mengedepankan kedisiplinan. Setiap menuju tempat kegiatan para mahasiwa dilatih untuk teratur dan rapi serta saling menjaga sesamanya. Materi kedua disampaikan oleh 2 pembicara, pertama Saudara Joko Rinanto selaku Seketaris Jenderal Ismafarsi dan kedua, Saudari Chrisna selaku divisi hubungan luar negri. Pembicara pertama menjelaskan mengenai strength, weakness, opportunity, dan treat (SWOT) dari Ismafarsi. Ismafarsi merupakan organisasi kesehatan tertua di Indonesia, terbentuk pada tanggal 22 Desember 1955 di Kaliurang, organisasi ini berbentuk federasi yang terdiri 8 buah wilayah yaitu Jabodelata, Bandung Raya, Jateng-DIY, Jatim-Bali, Kalimanta, Sumatera I, Sumatera II dan Indonesia Timur. Masuknya Ismafarsi sebagai Full Member IPSF (International Pharmaceutical Student Federation), website Ismafarsi yang faktual dan aktual, kerja sama ISMAFARSI dengan pihak-pihak yang terkait seperti Dikti, Depkes, dan perusahaan farmasi lainnya merupakan sebagian pencapaian dari Ismafarsi periode XIII tahun 2008-2010 yang disampaikan oleh pemateri pertama. Selanjutnya materi mengenai IPSF (International Pharmaceutical Student Federation), disampaikan oleh pemateri kedua, Saudari Chrisna yang merupakan perwakilan IPSF untuk Indonesia. Sama seperti Ismafarsi, IPSF merupakan organisasi kesehatan tertua di Dunia, dibentuk tahun 1949 di London. IPSF terdiri dari 5 bagian yaitu, APRO( Asia Pasifik Regional Office), AFRO (Africa Regional Office), EURO (European Union Regional Office), AMRO (American Regional Office) dan (Eastern Mediteran Regional Office). Kegiatan-kegiatan IPSF sendiri antara lain pertukaran pelajar, penelitian melalui kuisioner, Patient Conselling Competition dan musyawarah internasional. Sebagai calon farmasis mahasiswa dituntut untuk mengetahui perkembangan dunia farmasi baik nasional maupun internasional sehingga diharapkan mahasiswa tidak menjadi “katak dalam tempurung.”

Hari terakhir di Rindam Jaya, mahasiswa mendapat pelatihan jurnalistik dan enterpreneurship dari Saudara Joko Rinanto, yang menarik dari pelatihan ini adalah pada saat games peserta diharuskan untuk mendemostrasikan cara menjual suatu produk kepada seorang TNI AD hingga konsumen tersebut mau membeli produk yang ditawarkan. Kemudian dilanjutkan dengan outbond dimana para peserta memainkan permainan seperti reefling (turun tebing), jaring mendarat, dan menyebrang jembatan tali dua. Melalui outbond ini selain untuk merelaksasikan diri, diharapkan mahasiswa Farmasi juga dapat melatih kesehatan fisiknya sehingga menjadi seorang farmasis yang sehat secara jasmani dan rohani.

Pelepasan balon-balon yang bertuliskan Ismafarsi mengakhiri acara latihan dasar kepemimpinan dasar II Ismafarsi se-Jabodelata. Kegembiraan, teman-teman baru, ilmu baru dan semangat yang membara untuk menjadi pemimpin-pemimpin di Dunia Farmasi diharapkan menjadi cinderamata bagi semua peserta LK II se-Jabodelata.

Tika Nurhasanah, Mahasiswa Farmasi Universitas Indonesia semester 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar